Senin, 11 November 2013

Reportase #2



Kirab Budaya Sebagai Ajang Melestarikan Budaya
Oleh : Kurniasari Alifta Ramadhani


Kontingen Purna Paskibraka Gunungkidul


Banyak cara untuk melestarikan kebudayaan yang telah lama melekat di diri masyarakat, misalnya saja di Gunugkidul pada hari Sabtu 26 Oktober 2013 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga bekerjasama dengan KNPI, PPI, IPG, dan Gunungkidul Fotografi mengadakan Kirab Budaya bagi Pelajar SMP/MTs sederajat dan SMA/SMK/MA se-Gunungkidul.
            S. Muhari, panitia pelaksana Kirab Budaya mengatakan bahwa tujuan lain dari kirab adalah untuk memupuk jiwa nasionalisme para pemuda dan menjadikan pemuda Gunungkidul lebih kreatif, berkarakter, dan berbudaya.
“Tujuan lain dari kirab adalah memupuk jiwa nasionalisme pemuda. Menjadi pemuda Gunungkidul kreatif, berkarakter, dan berbudaya. Dengan tetap menjunjung tinggi budaya daerah.” kata Muhari saat diberi pertanyaan tentang tujuan pelaksanaan Kirab Budaya kemarin.
            Kirab Budaya Pelajar ini diikuti oleh 8 OKP dan 23 SMP/MTs/sederajat dan SMA/SMK/MA se-Gunungkidul. Muhari mengatakan meskipun Kirab ini adalah even yang baru tercetus pertama kali untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda namun para peserta cukup antusias mengikuti jalannya Kirab kemarin meskipun mereka harus mengeluarkan anggaran sendiri dari masing-masing OKP maupun sekolah.
            Kirab Budaya kemarin dibuka langsung oleh Bupati Gunungkidul, Hj. Badingah, S.Sos di Alun-Alun Pemda Wonosari sekitar pukul 14.00 wib. Rute perjalanan kirab dimulai dari Alun-alun kemudian melalui Jalan Sumarwi, Jalan Ksatrian lalu Jalan Baru dan finish di Alun-Alun Pemda Wonosari. Dalam kirab kemarin para peserta kirab saling beradu kreatifitas dari masing-masing OKP maupun sekolah. Kirab Budaya ini berhasil mencuri perhatian banyak warga di Wonosari dan sekitarnya.
            Tentang penilaian dalam pemilihan juara, Muhari mengaku kalau dirinya sendiri kurang begitu tahu menahu karena tim penilai berasal dari IPG (Ikatan Perupa Gunungkidul). Selain Kirab Budaya Pelajar, untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda  ke-85 di Gunungkidul juga telah dilaksanakan beberapa acara. “Sebenarnya udah banyak even, diantaranya LBB, lomba fotografi, karya tulis, pemuda pelopor” tutur Muhari. Kirab Budaya Pelajar kemarin diakhiri dengan juara pertama diraih oleh kontingen SMA 1 Wonosari.
Pelestarian kebudayaan memanglah sangat penting untuk menjaga kebudayaan yang telah kita miliki sejak dahulu, tidak hanya dengan cara menggelar kirab saja, kita bisa saja melestarikannya dengan cara yang lain seperti belajar lebih mendalam untuk mengetahui seluk beluk kebudayaan kita, menggunakan pakaian yang berbau tradisional setiap harinya atau dengan mencintai barang-barang dalam negeri. Pada zaman sekarang ini, terasa atau tidak kita sudah dijajah melalui kebudayaan yang berasal dari luar negeri yang mayoritas tidak sesuai dengan norma yang ada di Negara kita sendiri. Lambat laun, dari masa ke masa suatu kebudayaan memanglah selalu berkembang, namun ada baiknya jika kita tidak menjadi kacang yang lupa akan kulitnya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar